Sikapi Situasi Nasional, DPP GMNI Terbitkan 'Seruan Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang' untuk Para Kader GMNI Se-Indonesia

Foto: Arjuna Putra Aldino, Ketum DPP GMNI (Memakai Jas Merah, Kiri) dan M. Ageng Dendy Setiawan, Sekjend DPP GMNI bersama Ketua dan Sekjend DPP GMNI hasil Kongres Manado 20217/Sangfajarnews.


JAKARTA, SANGFAJARNEWS.COM - Di tengah eskalasi demonstrasi nasional yang dipicu oleh ketimpangan ekonomi dan kebijakan publik kontroversial, DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) resmi menerbitkan Seruan Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang. Organisasi mahasiswa berwatak nasionalis ini menyerukan agar perjuangan dilaksanakan secara murni, terarah, serta jauh dari provokasi dan anarkisme.

Demonstrasi yang berlangsung sejak akhir Agustus 2025 dipicu oleh kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota DPR di tengah meningkatnya biaya hidup. 

Kerusuhan mencapai puncaknya setelah meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun, yang tertabrak kendaraan taktis polisi saat unjuk rasa menyulut kemarahan luas dan menyabet korban jiwa lebih banyak.

Seruan yang dikeluarkan DPP GMNI menegaskan komitmen mahasiswa untuk menjaga kemurnian perjuangan rakyat di tengah krisis sosial-ekonomi yang membebani masyarakat.

Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino, menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa adalah suara nurani rakyat yang tidak boleh dipadamkan oleh kepentingan sesaat.

“Di tengah krisis kepercayaan, ketidakadilan, serta kebijakan yang membebani rakyat, GMNI berdiri bersama rakyat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Marhaen,” ujar Arjuna dalam keterangan tertulis.

Senada, Sekretaris Jenderal DPP GMNI, M. Ageng Dendy S, menyampaikan bahwa seruan ini merupakan bentuk tanggung jawab ideologis organisasi.

“Kami ingin memastikan perjuangan mahasiswa tetap murni, tidak terjebak provokasi atau anarkisme, dan benar-benar fokus pada agenda besar perjuangan bangsa,” tegasnya.

Adapun rangkaian seruan GMNI mencakup:

1. Menjaga kemurnian dalam menyampaikan tuntutan dan aspirasi.

2. Mendesak sikap tegas terhadap pejabat publik yang provokatif dan nir-empati.

3. Mengimbau kader GMNI tidak terprovokasi anarkisme dan fokus pada:

a. Pengesahan UU yang berpihak pada rakyat.

b. Pemulihan ekonomi melalui lapangan kerja, UMKM, dan peningkatan daya beli.

c. Pembentukan Satgas PHK buruh.

d. Pembatalan kebijakan yang membebani rakyat.

e. Pembangunan relasi demokratis dan terbuka dengan warga negara.

f. Perlawanan terhadap oligarki ekonomi rakyat.

4. Mendesak reformasi menyeluruh terhadap Polri.

5. Mengawal proses hukum atas meninggalnya Affan Kurniawan.

6. Menolak kebijakan darurat militer; menekankan pendekatan preventif dan demokratis.

7. Mencegah tindakan provokatif dan anarkis yang merugikan masyarakat luas.

Di akhir seruan, GMNI menegaskan bahwa sejarah telah membuktikan suara mahasiswa adalah penanda arah perubahan bangsa. 

Karena itu, GMNI mengajak seluruh kader dan elemen masyarakat untuk berdiri bersama rakyat, menegakkan demokrasi, serta memastikan Indonesia tetap setia pada cita-cita proklamasi kemerdekaan.***

Laporan : Redaksi.
Editor     : Adhar.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url